KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
Pada era globalisasi kita dapat bersosial
dengan berbagai orang yang ada diseluruh dunia dengan latar belakang yang
berbeda baik ras, suku maupun agama. Kita mulai belajar bagaimana cara
bersosial yang baik, cara menghargai ras, suku dan agama orang lain atau
umumnya disebut toleransi. Bangsa indonesia sudah lebih dulu mesemboyankan
“Bhineka Tunggal Ika” yang bermakna Berbeda-beda (baik suku, ras, bahasa, dan budaya)
tetapi tetap satu. Semboyan Bhineka Tunggal Ika bertujuan untuk pembersatu
berbagai perbedanaan suku, ras, budaya, dan bahasa yang ada di Indonesia demi
terciptanya persatuan nasionalisme dan terciptanya kerukunan. Namun jauh
sebelum hal tersebut ada, islam sudah menjadi konsep perbersatu berbagai suku
yang ada secara tidak langsung ini terbukti dengan ajaran dan sejarah yang ada,
Karena islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang mewajibkan setiap
penganutnya untuk menjaga hubungan yang baik, dalam lingkup keluarga, orang
yang berbeda aqidah, berbagai masyarakat, maupun dengan Negara lainnya yang
sudah dibuktikan lewat beberapat catatan sejarah tentang kekhalifahan islam.
TURUNNYA ISLAM SEBAGAI
RAHMATAN LIL ALAMIN
Islam
secara harfiyah artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih. Kata Islam
terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam), M (mim) yang bermakna dasar
“selamat” (Salama)(1). Islam adalah
agama rahmatan lil ‘alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat
dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan
jin, apalagi sesama manusia(2). Islam yang sempurna sudah ada lebih
kurang 14 abad yang lalu, sebelum islam sepurna banyak terjadinya kebatilan dan
kejahilyahan. Zaman jahiliyah atau zaman kebodohan atau zaman pra-islam, bukan
lah zaman yang bodoh secara ilmu pengatahuan karena pada zaman itu sudah ada
namanya perdagangan, sedi budaya dan pengembangan beberapa ilmu pengetahuan.
Namun, mengapa dikatakan zaman kebodohan? Kebodohan yang dimaksud adalah secara
akhlak dan budipekerti serta bodoh secara bersosial, banyaknya terjadi
perbudakan ras, penguburan anak perempuan yang masih bayi karena dianggap aib
juga membunuh anak dengan berdalih kemuliaan dan kesucian, main hakim
sendiri-sendiri dan membangkitkan peperangan diantara mereka dengan alasan
harga diri, membuat tumbal /sesembahan dari berbagai makluk hidup, hidup
bersuku-suku (kabilah-kabilah) dan berdiri sendiri-sendiri satu sama lain,
kadang-kadang saling bermusuhan, tidak mengenal rasa ikatan nasional, melakukan
keburukan dengan secara terang terangan didepan umum dan lainnya. Setelah hadirnya
islam yang di perjuangan Rasulullah SAW bersama sahabat-sahabat beliau,
terjadinya perubahan drastis pada akhlak dan bersatunya berbagai suku yang ada
diarab. Terciptanya sistem pemerintahan dan hukum membuat kerukuna dan rasa
nyaman diantara orang arab pada saat itu. Islam menjadi rahmatan lil alamin
pada seluruh aspek kehidupan, termasuk di Indonesia.
Hal
ini sesuai firman Allah.SWT pada surah al-Anbiya ayat 107
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Artinya:
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam.
(QS al-Anbiya 107)
Islam
juga melarang berlaku semena mena kepada makhluk hidup lainnya. Seperti sabda
Rasulullah SAW sebagaimana yang terdapat dalam Hadis riwayat al-Imam
al-Hakim, yang artinya “Siapa yang
dengan sewenang-wenang membunuh burung, atau hewan lain yang lebih kecil
darinya, maka Allah akan meminta pertanggung jawaban kepadanya”. Setiap makhluk
Allah memiliki hak untuk hidup dari seekor binatang hingga seorang manusia,
islam sangat melarang tindakan yang semena terhadap seluruh makhluk Allah. SWT.
Dari pernyataan diatas membuktikan bahwa islam adalah agama rahmatan lil
‘alamin atau rahmat bagi seluruh alam.
UKHUWAH
Ukhuwah adalah rasa persatuan,
pesaudaran, serta simpati dan empati antar sesama manusia yang memiliki satu
kondisi atau perasaan yang sama, baik suka maupun duka, baik senang maupun
sedih, sesama penganut agama yang sama, satu negara, maupun satu suku. Hal ini
yang menimbulkan sikap dan peduli untuk saling tolong menolong apabila orang
lain mengalami kesulitan yang sama seperti yang pernah kita alami maupun
memiliki kesamaan gender, agama, suku dan lain lain. Ukhuwah memiliki 3 macam
diantaranya:
1.
Ukhuwah Islamiyah
Yaitu persaudaraan yang berlaku
antar sesama umat Islam atau persaudaraan yang diikat oleh aqidah dan keimanan,
tanpa membedakan suku, rasa, bahasa dll, selama aqidahnya sama maka itu adalah
saudara kita dan harus kita jalin dengan sebaik-baiknya.
Hal ini dijelaskan Allah SWT dalam Alqur’an surat Al Hujarat : 10,
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya:
Orang-orang
beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat.
(QS al-Hujarat
10)
Dapat disimpulkan bahwa setiap umat muslim adalah
saudara, dan wajib menjaga silaturahim diantara umat muslim itu sendiri. Ukhuwah
dalam islam adalah Ibarat tubuh, satu bagian yang cubit, maka bagian tubuh yang
lainnya akan ikut merasakannya. Maka dari itu apa bila kita bertikai antar
sesama muslim hanya karena masalah sepele, dapat dikatakan kita belum
menganggap muslim yang lainnya adalah saudara kita; seperti terjadi sehari-hari
mebesar besarkan masalah yang kecil, memeperdebatkan dengan keras suatu paham
dan menyalah nyalahkan yang pada akhirnya dapat melumpuhkan kerukunan dan
keutuhan ukhuwah islam. Kita sebagai umat muslim juga harus resposible dengan
saudara kita sendiri, ketika mereka merasa menderita kitra wajib mengulurkan
tangan kita; seperti yang terjadi di beberapa kota atau negara yang memiliki
penduduk muslim yang terkena musibah kelaparan, intimidasi, peperangan, dan
banyak lagi. Kita wajib mengulurkan tangan kita, ikut merasakan penderitaan dan
menolong mereka semampu kita bukan, karena meraka saudara kita walau berbeda
bahasa, kulit, adat maupun budaya.
2.
Ukhuwah
Insaniyah/Basyariyah
Yaitu persaudaraan yang berlaku pada semua manusia
secara universal tanpa membedakan ras, agama, suku dan aspek-aspek terkhusus
lainnya. Persaudaraan yang tercipta dari rasa manusiawi seseorang yang tidak
dapat hidup sendiri. Ukhuwah Insaniyah ini harus dilandasi oleh ajaran bahwa
semua umat manusia adalah makhluk Allah.SWT. Walaupun sudah kita ketahui bahwa
banyak orang yang dapat memilih jalan hidupnya tanpa menyakini Agama Islam.
Namun Ukhuwah Insaniyah tanpa dilandasi
akhlak dan keimanan maka akan terjadi tindakan keserakahan, intimidasi,
keapatisan terhadap penderitaan orang, dan melakukan suatu tindakan tanpa
memperdulikan resikonya terhadap orang banyak. Maka dari itu sebagai umat islam
kita juga harus peduli dengan orang lain yang terkena musibah.
3.
Ukhuwah Wathoniyah
Yaitu persaudaraan yang diikat oleh jiwa nasionalisme
tanpa membedakan agama, suku, warna kulit, adat istiadat dan budaya dan
aspek-aspek yang lainnya. Ini sesuai dengan semboyan kita Bhineka Tunggal Ika
berbeda-beda tetapi tetap satu. Indonesia memiliki jumlah
suku bangsa lebih dari 1.000, memiliki bahasa ±500, dan memiliki 5 Agama yang
diakui oleh negara maka penting bagi kita untuk menjalin Ukhuwah Wathoniyah dalam
hidup bernegara. Menjalin hubungan kebangsaan ini Rasulullah.SAW. bersabda “Hubbui wathon
minal iman”, artinya: Cinta sesama saudara setanah air termasuk sebagian dari
iman.
Seorang muslim
harus menciptakan ketiga Ukhuwah tersebut dalam kehidupan sehari-hari didunia,
ditambah kita hidup dizaman globalisasi yang mana kita akan mudah bersosial
dengan masyarakat luar negeri yang berbeda ras, suku, budaya, bahasa dan agama.
Nilai-nilai ukhuwah tersebut apabila dapat terlaksana dengan baik maka akan
terciptanya kedamai antar umat manusia dan menjadikan penilaian positif bagi umat
islam yang selalu tergambar sebagai umat intoleran bagi beberapa orang didunia
luar. Namun dari ketiga ukhuwah diatas keutamannya terletak pada Ukhuwah
Islamiyah dimana hal ini berhubungan antar dunia dan akhirat.
TOLERANSI
Toleransi secara bahasa berasal dari
kata toleran yang artinya bersifat atau bersikap menenggang (menghargai,
membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan,
kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan
pendirian sendiri. Toleransi
secara umum adalah membiarkan orang lain berpendapat yang berbeda, dan
melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita, tanpa kita ganggu ataupun
intimidasi.
Toleransi dalam islam yaitu tasamuh adalah "sama-sama berlaku
baik, lemah lembut dan saling pemaaf." Dalam pengertian istilah umum,
tasamuh adalah "sikap akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat
rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas yang digariskan
oleh ajaran Islam." Bagi seorang muslim tasamuh sangan penting bagi kehidupan
yang berdampingan dengan banyak masyarakat umum dengan perbedaan-perbedaan yang
ada terutama perbedaan agama. Tasamuh memiliki dua bagian, yaitu:
1.
Tasamuh dengan sesama umat muslim, berupa sikap tolong
menolong, rasa peduli, saling menyayangi, saling mengingatkan dalam kebaikan,
berprilaku khusnuzon atau berprasangka baik, dan saling menghargai jika ada
perbedaan pendapat pada beberapa aspek keagamaan selama perbedaan itu tidak
melenceng dari al-quran dan hadist yang shahih.
2.
Tasamuh terhadap seorang non-muslim, berupa sikap
peduli, tolong menolong, menghargai hak-hak mereka sebagai makhluk Allah.SWT
maupun hak sebagai warga negara dan membiarkan mereka beribah sebaik baik
mungkin tanpa mengusiknya. Tasamuh atau Toleransi dengan umat non muslim hanya
sebatas itu, jangan sampai kita melampaui hal tersebut dengan meyakini bahwa
tuhan yang mereka sembah adalah sama, atau ikut serta dalam perayaan besar
mereka baik secara lisan ataupun tindakan bahkan mencampur adukkan kegiatan
antar agama.
Sesuai firman Allah.SWT dalam Al-Qur’an Surah Al-Kafirun Ayat 1-6;
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ
الرَّحِيمِ
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا
تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ
مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ
وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾
Artinya:
Katakanlah: Hai orang-orang
kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah
Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu
sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.
(QS. Al-Kafirun Ayat 1-6)
KERUKUNAN ANTAR
UMAT BERAGAMA MENURUT ISLAM
Kata kerukunan dari kata ruku
dalam bahasa Arab yang artinya tiang atau tiang-tiang yang menopang rumah,
penopang yang memberi kedamain dan kesejahteraan kepada penghuninya. Kerukunan adalah rasa persatuan,
toleransi dan perjanjian untuk menjaga perdamaian serta menghindari pertikaian.
Kerukunan secara luas bermakna adanya suasana persaudaraan
dan kebersamaan antar semua orang walaupun mereka berbeda secara suku, agama,
ras, dan golongan atau lebih tepatnya Ukhuwah yang telah dibahas sebelumnya.
Kerukunan antar
umat beragama adalah suatu kondisi sosial ketika semua golongan agama bisa
hidup bersama tanpa menguarangi hak dasar masing-masing untuk melaksanakan
kewajiban agamanya. Masing-masing pemeluk agama yang baik haruslah hidup rukun
dan damai. Karena itu kerukunan antar umat beragama tidak mungkin akan lahir
dari sikap fanatisme buta dan sikap tidak peduli atas hak keberagaman dan
perasaan orang lain. Tetapi dalam hal ini tidak diartikan bahwa kerukunan hidup
antar umat beragama memberi ruang untuk mencampurkan unsur-unsur tertentu dari
agama yang berbeda, sebab hal tersebut akan merusak nilai agama itu sendiri.
Kerukunan umat Islam dengan penganut agama lainnya telah jelas disebutkan
dalam Alqur’an dan Al-hadits. Hal yang tidak diperbolehkan adalah dalam masalah
akidah dan ibadah, seperti pelaksanaan sosial, puasa dan haji. Untuk hal
tersebut tidak dibenarkan adanya toleransi, sesuai dengan firman-Nya dalam
surat Al Kafirun: 6, yang
artinya: “Bagimu agamamu, bagiku agamaku”.
Beberapa prinsip kerukunan antar umat beragama berdasar
Hukum Islam dalam Quran dan hadist :
1.
Islam tidak
membenarkan adanya paksaan dalam memeluk suatu agama (QS.Al-Baqarah : 256).
2. Allah SWT tidak melarang orang Islam untuk berbuat
baik,berlaku adil dan tidak boleh memusuhi penganut agama lain,selama mereka
tidak memusuhi,tidak memerangi dan tidak mengusir orang Islam. (QS.
Al-Mutahanah : 8).
3. Setiap pemeluk agama mempunyai kebebasan untuk
mengamalkan syari'at agamanya masing-masing (QS.Al-Baqarah :139).
4. Islam mengharuskan berbuat baik dan menghormati
hak-hak tetangga,tanpa membedakan agama tetangga tersebut.Sikap menghormati
terhadap tetangga itu dihubungkan dengan iman kepada Allah SWT dan iman kepada
hari akhir (Hadis Nabi riwayat Muttafaq Alaih).
5.
Barangsiapa
membunuh orang mu'ahid,orang kafir yang mempunyai perjanjian perdamaian dengan
umat Islam, tidak akan mencium bau surga;padahal bau surga itu telah tercium
dari jarak perjalanan empat puluh tahun (Hadis Nabi dari Abdullah bin 'Ash
riwayat Bukhari).
Sudah banyak
perjanjian damai dan perjanjian HAM yang dibuat oleh Negara Islam dan seluruh
Negara di dunia soal itu. Dan hanya sedikit yang melanggar, diantara yang sangat
jelas melanggar itu salah satunya Israel, sedangkan yang tidak melanggar dan
sangatlah banyak, seperti Jerman, Cheko, Irlandia dan banyak lagi.
Manfaat dari kerukunan umat beragama bagi seorang muslim,
yaitu:
1.
Sebagai
pemersatu suatu bangsa.
2.
Jika suatu
agama dapat bersatu atau dapat mempersatukan individu dengan individu lain maka
ia akan memberikan sumbangan bagi stabilitas negara.
3.
Memperkuat
suatu bangsa dan negara.
4.
Jika setiap
umat beragama bersatu dan sadar akan peranannya terhadap negara maka bangsa dan
negara ini akan semakin kuat.
5.
Menciptakan
suatu perdamaian.
6.
Jika setiap
individu menanamkan sikap toleransi dan solidaritas terhadap suatu agama maka
akan terwujud suatu kedamain dalam suatu wilayah atau negara.
7.
Mendorong
masyarakat dan umat beragama untuk ikut serta dalam pembangunan. Hal ini
diharapkan agar setiap ajaran agama bisa turut serta dalam pembangunan bangsa
dan negara.
Sumber : Firdaus Alif,Eka, Siti ,
Yani.2014.Makalah Kerukunan umat beragama.
Kesimpulannya :
Agama Islam adalah Agama Yang Indah Dimana Setiap sisi ajarannya mengandung
nilai kebaikan dan kedamaian , tidak menyimpan sedikit keburukan baik untuk
diri sendiri maupun orang lain. Islam sangat menjunjung tinggi nilai Kesatuan
namun tidak menolak belakangkan harga dan martabat Atau kaidah-kaidah yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT.
Sumber Materi :
Dunia islam, 23 March 2015. Pengertian Islam Menurut Bahasa dan Istilah Dalam Al Quran.
(http://www.duniaislam.org/23/03/2015/pengertian-islam-menurut-bahasa-dan-istilah-dalam-al-quran/) diunduh tanggal 5 April 2017. (1)
Islam Adalah Agama Rahmatan Lil ‘Alamin
https://saidalfaraby.wordpress.com/2009/12/29/islam-adalah-agama-rahmatan-lil-alamin) diunduh 5 April 2017. (2)
Akun Facebook SEJARAH, Tradisi Jahiliyah Yang Masih di
Contoh Hingga Sekarang,
(https://www.facebook.com/
SEJARAHWANRadheyagerrard.n.ina/posts/1074814752530422) diunduh 6 April 2017
Meme Comic Muslim, 22 Juli 2013. Toleransi
dalam Islam
(https://www.facebook.com/MemeComicMuslimIndonesia/?ref=page_internal)
Diunduh 6 April 2017
Firdaus, Alif dkk, 2014. Kerukunan Umat
Beragama Dalam Islam.
Makalah Kerukunan umat beragama.
Komentar
Posting Komentar